Gua punya seorang teman, dia saxophonist. Namanya Eben.
Tanggal 4 Januari bulan lalu gua di ajak untuk nemenin dia main musik di satu
acara pernikahan atau bahasa gaul buat musisi itu “Wedding Gig”. Saat selesai
main musik, kita cerita-cerita banyak tentang kisah cinta kita masing-masing.
Kita berdua ternyata percaya dengan yang namanya “Jatuh cinta pada pandangan
pertama, namun bertahan sangatlah lama”. Kita berdua masing-masing pernah
mengalaminya, jatuh cinta dalam sekejap, bahagia dalam cinta itu sesaat, namun
saat cinta itu kandas dengan cepatnya, hati kita tetap di sana.
Dia bercerita bahwa sekitar 3 tahun yang lalu bagaimana dia
jatuh cinta pada seorang “Artis youtube” di hari jumat pada pandangan pertama
di layar computer, dan pada hari minggunya mereka tak sengaja bertemu di sebuah
gereja, ternyata perempuan itu bermain keyboard dan Eben bermain saxophone,
hanya berkenalan sesaat dengan malu, dekat lewat bbm hanya mungkin 1 minggu.
Namun setelah perempuan itu pergi dan bahkan punya pacar, Eben still not over
her. Untuk banyak orang mungkin akan menilai itu terlalu berlebihan. Mana
mungkin bisa sangat cinta jika kita hanya mengenalnya sesaat? Well, gua percaya
akan cinta sesaat itu. Gua pun pernah mengalaminya.. Cerita cinta gua yang gua
tulis dengan judul “Takkan pernah kadaluarsa” pun hanya cinta sesaat yang
bermula karna pandangan pertama dan hingga kini tetap ada, entah sampai kapan.
Gua pernah berfikir sebuah teori. “Karna lu mengenalnya dan
dekat dengan dia hanya sesaat, maka dari itu lu hanya tau kebaikannya aja.
Sedangkan kejelekannya? Lu ga tau kan. Thats why di mata lu dia sempurna dan
udah jelas susah kan buat melepas seseorang yang sempurna dimata kita?”. Itu
teori gua yang sebenernya sangat masuk logika. Tapi sayangnya, cinta ga bisa
dijelaskan pake teori. Cinta ga mengenal teori.
Belakangan ini gua lagi jatuh cinta banget sama lagu My
Cherie Amour, udah lama sih suka lagu itu, cuma kali ini jatuh cinta lebih
dalam lagi. Lirik lagunya simple, tapi artinya dalem banget. Gua bisa merasakan
kepolosan seorang pria yang jatuh hati pada seorang wanita. Dia sangat
mengagumi wanita itu. Dia memendam perasaannya, namun tak berhenti mencintai
wanita itu, tak berhenti memperhatikannya. Berharap suatu hari wanita itu sadar
bahwa ada dia yang selama ini mengagguminya diam-diam, tanpa kata dan akhirnya
mencintai dia. Begitu simple. Menurut gua, cinta yang sesungguhnya ya seperti
itu. Seorang pria yang melakukan hal yang sama seperti lagu tersebut. Pria
polos yang jatuh cinta, tanpa kata, tak menuntut, memperhatikan dari jauh,
namun akhirnya wanita itu sendiri yang akhirnya sadar karna cintanya pria
tersebut yang selalu sabar menunggu tanpa henti berharap.
Biar ga penasaran, ini lirik lagunya.
My Cherie Amour, lovely as a
summer’s day
My
Cherie Amour, distant as the Milky way
My Cherie Amour, pretty little
one that I adore
You’re the only girl my heart beats for
How I wish that
you were mine
In a cafe or sometimes on a
crowded street
I’ve
been near you, but you never notice me
My Cherie Amour,
won’t you tell me how could you ignore
How
behind that little smile I wore
How I wish that
you were mine
See? Simple yaa cara jatuh cintanya. Gua rindu dengan kisah
cinta sederhana di zaman dulu. Saat dua manusia bertemu, laki-laki dan
perempuan. Mereka tak saling mengenal. Pada pertemuan pertamanya, mereka
merasakan ada hal yang aneh. Mereka tak mengerti apa yang mereka tiba-tiba
rasakan, namun jantung berdetak dengan kerasnya, tanpa hentinya. Hingga
berhari-hari mereka saling memperhatikan, namun masing-masing dari mereka tak
menyadarinya. Terus memperhatikan, muali terus saling memikirkan tanpa
diketahui satu sama lain, tetap dalam bisu. Untuk berkenalan saja malu. Hingga
sang waktu memberikan kesempatan, sang pria akhirnya memberanikan diri tuk
berkenalan. Berbicara berbagai obrolan dari yang penting hingga tidak penting.
Lelucon lucu sampai yang jayus. Melakukan berbagai hal bodoh bersama, asal bisa
tertawa. Namun dentuman jantung semakin menggebu. Tersadar bahwa ini cinta,
namun bibir tak mampu tuk melafalkannya. Tertahan, namun terus mencinta. Dan
saat lonceng dewi cinta berkumandang. Jadilah mereka 1. Cinta. Dengan proses,
walau sederhana.
Jatuh cinta dengan sederhana bukanlah saat kita tak sengaja
bbman dan ternyata nyambung, beberapa hari kemudian kita jadian, beberapa bulan
putus dan selesai. Bukan, cinta itu bertahan lama, cinta takkan pernah
kadaluarsa, jika perasaan mu cepat punah pada seseorang.. ya itu bukan cinta,
menurut gua. Jatuh cinta yang sederhana itu adalah “Jatuh cinta pada pandangan
pertama” karna cinta pada pandangan pertama, pasti sederhana, jujur, tak
tertebak. Dentuman jantung yang tak bisa dibohongi. Jatuh cinta dengan
sederhana tetap mementingkan proses, namun dalam hal ini seseorang merasakan
dentuman jantung yang tak kharuan saaat bertemu seseorang. Simple kan? Gua dan
Eben pernah mengalami dengan kisah cinta kita masing-masing. “Jatuh cinta
dengan sederhana”. Kita ga pernah merencanakannya, namun cinta hadir begitu saja.
Dari mana kita tahu? Ingat! Dentuman jantung tak kan pernah bisa berbohong.
Jadi jika suatu hari kamu bertemu seseorang dan hanya dia yang dapat membuat jantungmu
berdetak tak kharuan, bibir terasa beku, namun hari terasa damai. Sadarlah!
Kamu telah jatuh cinta padanya dengan cara yang sangat sederhana.
Notes: Jatuh cinta pada pandangan pertama hanya membutuhkan
3 detik, dan hal ini jarang terjadi. Jika sering, pastikan dulu apa itu
benar-benar perasaan yang tak kadaluarsa?
Untuk cerita cinta si
peniup saxophone yang menginspirasi,
Terimakasih Eben
Heazer.
Terlebih untuk JKAS,
yang selalu jadi pusat inspirasi.
@merrychrs