Minggu, 09 Februari 2014

Hujan malam ini

Merekah langit tadinya
Bermuram kini tampaknya
Rintik demi rintik menepikan lamunanku
Mengutuk sepi dan kelu hati
Kedua ujung bibirku saling menjauh
Pelangi terbalik lahir riang
Di balik jendela aku terpancang, merasakan sejuknya sampai membekukan senyuman

Hujan malam ini bersorak
Memekakkan gendang telinga oleh guyurannya
Kamu terlalu indah untuk aku lewatkan
Ku hempaskan alas kakiku
Selangkah kemudian sekujur tubuhku basah
Percikan genangan airnya meluluhkan penat
Aku bebas, memaki-maki hati yang egois

Beban berat kini terbang bebas di bawa angin
Hujan malam ini meruntuh jatuh
Tercengang tak dapat ku pungkiri, ketika cahaya memaksa mataku menutup
Petir memecah ketidakpercayaan
Aku memeluk Si Perangkai hujan kemudian melempar doa-doa
Sambil berlarian memijak setiap harapan di antara tanah yang tak kering
Dan kemudia aku tertawa puas

Hujan malam ini megah
Tak urung niatku memandang langit
Seolah dapat melihat sosokNya langsung
Mengangkat tangan layaknya dapat ku sentuh awan
Berdiri teguh bagai tak tergoncangkan

Hujan malam ini bagaikan jawaban
Bagai pembasuh letih dari kemunafikan jiwa
Aku bebas
Aku lepas
Menari aku di tengah hujan
Gemuruh guntur diiringi cambukkan angin
Membawaku berputar-putar dalam kebahagiaan
Aku menari
Terus menari
Dan apapun yang kan terjadi nanti
Aku takkan perduli lagi


Untuk ia yang selalu memberi inspirasi,
Hujan.
@merrychrs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar